Individu, keluarga dan Masyarakat


      Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Karna manusia diciptakan sebagai makhluk yang suka bergaul, berhubungan dengan manusia lainnya. Maka dari itu hal ini menimbulkan kelompok-kelompok seperti keluarga dan masyarakat. Individu adalah satuan terkecil yang ada di dalam suatu organisasi atau tempat atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang telah dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara self-respect, self-narcisme, egoisme, realita, martabat dan juga kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi atau individu lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation. manusia yang memiliki keunikan-keunikan sendiri yg berbeda dan bermacam-macam dengan manusia yg lainnya.
      Maka dari itu setiap individu wajib menghormati dan saling menghargai setiap perbedaan yang ada diantara mereka. pada dasarnya manusia itu diumpamakan sama seperti semut yang harus hidup berkelompok (berkoloni) karna mereka tidak bisa hidup sendiri. Tapi karna manusia itu memiliki akal & kekuatan, maka pada waktu-waktu tertentu dia juga bisa hidup menyendiri, hidup sebatang kara bagaikan rumput liar. Individu juga bisa diartikan sebagai orang seorang, pribadi atau organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Manusia juga merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia juga berperan sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari  unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang keduanya tidak dapat dipisahkan. Jiwa dan raga inilah yang keduanya menjadi kombinasi dan membentuk individu.

     Manusia juga diberi kemampuan akal, pikiran,serta perasaan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat tentang dirinya. Disadari atau tidak kita sadari, setiap manusia atau hamper semua manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadi yang dimilikinya untuk memenuhi hakikat individualitasnya dalam memenuhi semua dan berbagai macam kebutuhan hidupnya. Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk terus belajar dan mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
       Berawal dari individu maka akan terbentuk yang namanya keluarga. Keluarga adalah sebuah lingkungan atau kelompok sosial yang memiliki hubungan darah. Di dalam keluarga setiap individu didalamnya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Misalkan ayah, ayah harus bertanggung jawab dalam kehidupan keluarganya karna ayah atau bapak adalah kepala keluarga, adapun ibu yang harus mengurus rumah tanggan dan mendidik anak-anaknya. Kemudian tugas anak (jika sudah sekolah) tugas dan kewajibannya adalah belajar dan membantu pekerjaan rumah. Dalam kehidupan keluarga tidak selalu harmonis. Saya akan menguraikan masalah-masalah yang terjadi didalam keluarga. Semua individu pasti ingin membina suatu keluarga yang rukun, damai, dan harmonis merupakan tujuan dari sebuah komitmen semua pasangan suami istri yang ada di dunia ini. Siapa yang tidak ingin punya keluarga seperti itu? Kehidupan yang saling mendukung antara ayah , ibu dan anak baik di saat suka dan duka selalu didambakan oleh setiap keluarga dan juga oleh mereka yang baru membina bahtera rumah tangga. 
        Ada berbagai masalah yang terjadi di dalam rumah tangga, baik itu masalah ibu dan ayah, sesama anak, ataupun antara anak dan orang tua.Masalah tersebut bisa ditimbulkan misalkan dari anak yang banyak mendapat kasus di sekolah yang membuat orang tua di panggil ke sekolah berkali-kali, dan mungkin ini membuat mereka malu karna sifat anaknya yang seperti itu. Maka anak akan disalahkan (walaupun mungkin bukan sepenuhnya kesalahan anak). Anak mungkin merasa kesepian karna ke dua orang tuanya kerja seharian dan tidak mempedulikan anaknya. Yang hanya ada dipikiran mereka adalah yang penting anak sekolah, di kasih uang jajan, di kasih gadget yang mahal, kendaraan pribadi dan lain-lain. Ini bisa menyebabkan anak bosan dan akhirnya mencoba hal-hal yang tidak baik seperti minum-minuman keras, narkoba, menjadi preman dan akhirnya membuatnya di panggil kesekolah karna kasusnya di sekolah.
      Maka dari itu saya ingin menyampaikan beberapa cara untuk mengatasi masalah keluarga. Yang pertama adalah komunikasi, jadi supaya masalah tidak berlarut-larut harus ada pembicaraan antara anak dan orang tua, pembicaraan pun harus dilakukan dengan baik-baik agar masalah bisa selesai dan tidak terulang lagi. Yang kedua bicaralah dengan jujur, jadi apa yang dilakukan harus dikatakan dengan sebenar-benarnya meskipun itu menyakitkan tapi itu adalah syarat utama untuk menyelesaikan masalah. Masalah tidak akan selesai jika didalamnya terdapat kebohongan. Yang ketiga adalah buat kesepakatan tentang penyelesaiannya, jadi harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak tentang apa penyelesaian dari masalah tersebut. jadi seperti peraturan agar kesepakatan yang telah dibuat tidak dilanggar oleh keduanya. Jadi seperti itulah keluarga. Keluarga juga mempunyai fungsi pendidikan, sosialisasi, agama, ekonomi, perlindungan. Jadi semua fungsi ersebuat harus terlaksana dengan baik agar kehidupan di keluarga bisa sakinah mawaddah warahmah.
       Dari individu dan keluarga maka akan terbentuk sebuah masyarakat, masyarakat adalah orang-orang yang berkumpul dan bersama yang berinteraksi menuru sistem tertentu yang ada didalamnya dan menghasilkan seuah kebudayaan. Masyarakat terbentuk karna adanya individu-individu yang berkelompok menjadi keluarga, dan dari keluarga-keluarga lain akan terbentuk yang namanya masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsinya adalah tempat individu untuk belajar bersosialisasi pertama kali.
         Maka sangat penting diajarkannya sosialisasi didalam keluarga. Karna keluarga adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, jadi semakin bagus ajaran yang diajarkan dari setiap keluarga, maka pengembangan individu sangat diperlukan agar bisa mengendalikan diri dan berperan di masyarakatnya. Dengan kata lain masyarakat juga bisa diartikan sebagai tempat untuk mempresentasikan tentang apa yang dipelajari di keluarga, maka keluarga adalah prosesnya. Dan di masyarakatlah tempat kita untuk melihat sejauh mana cara bersosialisasi kita. Individu yang berada di dalam masyarakat berarti dia sedang berada di wilayang dengan aturan tertentu, sesuai dengan aturan dimasyarakat tersebut. maka dari itu akan terlihat sifat-sifat dan watak-watak setiap individu sesuai dengan apa yang mereka dapat atau yang mereka terima (diajarkan) di dalam keluarga masing-masing.

0 komentar: